Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2017

Analisis Produk Kosmetik L’erol

Kesehatan dan kecantikan kulit merupakan dua hal yang diidamkan oleh wanita dan pria di seluruh dunia. Selain untuk menunjang penampilan, kesehatan dan kecantikan kulit juga mempengaruhi kepribadian mereka yaitu rasa percaya diri. Di tengah cuaca Indonesia yang panas dan lembab, masalah kulit seringkali muncul, hal tersebut jika tidak diperhatkan maka akan menimbulkan masalah kulit seperti kulit kering, kulit kusam, kulit berminyak, dan jerawat. Salah satu produk kecantikan yang ada di Indonesia saat ini adalah Produk kosmetik L’erol yang diproduksi oleh PT. L’ erol. Selama lebih dari satu abad, PT. L’erol telah mencurahkan energi dan kompetensinya semata-mata untuk satu bisnis: kecantikan. PT. L’erol telah memilih untuk menawarkan keahlian mereka dalam melayani wanita dan pria di seluruh dunia demi memenuhi keragaman keinginan kecantikan mereka yang tak terbatas. PT. L’erol berkomitmen untuk memenuhi misi ini secara etis dan bertanggung jawab. Produksi : Produk kosmetik L’er

PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI DAN PERUSAHAAN, HUBUNGAN BUDAYA DAN ETIKA, KENDALA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS ETIS

TUGAS KELOMPOK ETIKA BISNIS  PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI DAN PERUSAHAAN, HUBUNGAN BUDAYA DAN ETIKA, KENDALA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS ETIS KELOMPOK 5 Desy Atikah Surahman Hot Parulian Cristian Edo Mutiara Aulia Wibowo Rian Achmad Rusydi Tresna Samia 1.      KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI Budaya organisasi memiliki sejumlah karakteristik. Karakterisik budaya organisasi adalah terdapat pada inisiatif individu, toleransi, mempunyai arah, terintegrasi, dukungan dari manajemen dan lain-lain. Susanto (1997:17) mengemukakan 10 karakteristik budaya organisasi, yaitu : 1.      Inisiatif individu. Yaitu seberapa jauh inisiatif seseorang dikehendaki dalam perusahaan. Hal ini meliputi tanggung jawab, kebebasan dan independensi dari masing-masing anggota organisasi, dalam artian seberapa besar seseorang diberi wewenang dalam melaksanakan tugasnya, seberapa berat tanggung jawab yang harus dipikul sesuai dengan kewenangannya dan seberapa luas kebebasan mengambil keput

PELANGGARAN ETIKA BISNIS DALAM HAK PATEN (Studi Kasus Apple vs Samsung)

Dalam menjalankan pasar, pelaku bisnis dituntut untuk bisa terus mengembangkan diri untuk bisa menguasai pangsa pasar. Persaingan dalam pasar tidak hanya berorientasi pada produk, promosi ataupun konsumen saja, tetapi juga ke persaingan pasar itu sendiri. Akan tetapi, kondisi di pasar justru menimbulkan pelanggaran etika bisnis. Munculnya kasus pelanggaran etika sering muncul diantaranya, dalam hal mendapatkan ide usaha, memperoleh modal, melaksanakan proses produksi, pemasaran produk, penentuan harga, pembagian keuntungan, pembayaran pajak, penetapan mutu, pembajakan tenaga profesional, blow-up proposal proyek, penguasaan pangsa pasar dalam satu tangan, persengkokolan, mengumumkan propektis yang tidak benar, penekanan upah buruh di bawah standar atau upah minimum yang disyaratkan, insider trading dan lain-lain. Pelanggaran etika bisnis tersebut terjadi karena dipicu oleh faktor keuntungan. Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari kebi